Larangan Mengadu Domba

Khutbah pertama
Amma ba’du :
Ibadallah ! Saya berwasiat kepada anda agar senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Karena takwa adalah bekal utama dalam menghadapi kesulitan dan kemakmuran. Takwa adalah tabungan untuk menghadapi suka dan duka. Takwa dapat melenyapkan kesedihan, menghilangkan keresahan, mendatangkan rizki, dan memudahkan urusan, dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala.
وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. Ath-Thalaq :2-3)
Saudara-saudara sekalian ! Salah satu sifat terpuji yang paling perlu dikembangkan di tengah masyarakat dan lingkungan kita ialah berbaik sangka kepada sesama dan menyaring setiap kabar yang beredar.
Islam mendidik umatnya bersikap seperti itu dalam rangka menjaga keutuhan masyarakat dan kebahagiaan hubungan antar warganya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat :6)
Hamzah dan Al-Kasa’i membaca :Fatastabbatu (periksalah kebenarannya).
Allah Juga berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمُُ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. (QS.Al-Hujurat :12)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Hindarilah perasangka ! karena sesungguhnya prasangka adalah cerita yang paling dusta.” (HR.Al-Bukhari, 6066 dan Muslim, 2563 )
Ahibbati Fillah ! Seorang Muslim yang sadar tidak akan mau menerima begitu saja kabar yang didengarnya tanpa menyaring dan meneliti. Karena boleh jadi orang yang membawa kabar itu adalah seorang pengadu domba yang ingin mengeruk keuntungan, menghindari keraguan, atau mencari kedudukan. Di alam tumbuhan ada yang disebut benalu atau parasit yang menempel pada batang tumbuhan yang sehat untuk menghambat pertumbuhannya. Di dunia manusia juga ada yang seperti itu. Yaitu orang-orang yang mendekati warga masyarakat untuk membakar api amarah di dalam dada dan membangkitkan kejahatan. Sehingga terjadilah perpecahan, perseteruan, permusuhan dan pertengkaran antar sesama muslim. Dan buruk sangka pun merajalela di antara mereka yang kemudian menghabisi rasa persahabatan dan sisa-sisa kejernihan.
Al-Bukhari di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad meriwayatkan dari Asma’ binti Yazid Radiyallahu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“ Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian. Yaitu orang-orang yang suka berjalan ke sana kemari untuk menyebar fitnah (mengadu domba), yang suka memisahkan orang-orang yang saling mencintai, yang suka mencari kekurangan pada orang-orang yang tidak berdosa.” (HR.Al-Bukhari dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad, 323 dan Ahmad, 6/459 )
Ma’syiral muslimin rahimahumullah !
Namimah (adu domba). Penyakit ini timbul akibat lemahnya iman, kotornya hati dan lidah yang tidak terkontrol dan terkendali. Namimah ialah membawa omongan dari seseoarang kepada orang lain untuk merusak hubungan mereka berdua.
Betapa banyak orang yang dipisahkannya dari kekasihnya dan dijauhkan dari saudaranya. Betapa banyak tali persaudaraan yang dia putuskan, hubungan yang dia rusak, ikatan yang dia lepaskan, fitnah yang dihembuskannya, dendam yang dia kobarkan, rasa permusuhan yang dia timbulkan, suami istri yang diceraikannya, dan barisan yang dia bubarkan. Bahkan betapa banyak rumah tangga yang dia hancurkan, masyarakat yang dia binasakan, dan peradaban yang dia lenyapkan. Bahkan tidak jarang perang besar terjadi akibat perbuatan ini. Wal iyadzubillah !
Oleh karena itu Islam memperingatkan hal tersebut agar diwaspadai dan tidak dilakukan. Allah Subahanahu Wata’ala berfirman :
وَيْلُُ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (QS. Al-Humazh :1)
وَلاَتُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِينٍ هَمَّازٍ مَّشَّآءٍ بِنَمِيمٍ
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (QS. Al-Qalam :10-11)
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Tidak akan masuk Surga orang yang suka mengadu domba.” (Shahih Muslim, 105)
Ibadallah ! Apakah setelah mengetahui ancaman keras yang menggetarkan persendian ini masih ada orang Islam yang rela menempuh jalur yang tercela ini, membuka rahasia, menyingkap tabir, mencari-cari kesalahan, menelusuri kekeliruan, dan membesar-besarkan kekurangan ?! Banyak kata yang mati seketika tanpa pernah beranjak dari tempatnya. Dan banyak pula kata yang berubah menjadi percikan api, lalu berkobar menjadi api yang besar dan melahap apa saja. Ada ungkapan yang mengatakan:"Seorang pengadu domba dalam tempo sekejap dapat merusak sesuatu yang tidak bisa dirusak oleh seorang penyihir dalam tempo setahun."
Al-Ghazali Rahimahullah berkata: "Setiap orang yang didatangi seorang provokator dan diberitahu : "Si fulan bilang bahwa kamu begini dan begini. Atau dia berbuat begini dan begini terhadap hak-hakmu. Atau dia bersekongkol dengan musuhmu. Atau dia menjelek-jelekkan keadaanmu. Atau ucapan-ucapan lain yang senada, maka ia harus memegang teguh enam hal berikut ini:
1. Tidak mempercai ucapanya. Karena seorang provokator (pengadu domba) adalah orang fasik. Sedangkan orang fasik itu tidak bisa diterima kesaksiannya menurut nash Al-Qur'an.
2.Melarang si provokator melakukan aksinya, menasehatinya dan memberikan teguran kepadanya.
3. Membenci orang tersebut karena Allah. Karena orang semacam itu dibenci oleh Allah. Dan kita wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.
4. Tidak berburuk sangka kepada saudaranya yang jauh darinya. Karena Allah Subhanahu Wata'ala berfirman: "Jauhilah kebanyakan perasangka (kecurigaan), karena sebagian dari perasangka itu dosa." (Qs.Al-Hujurat:12)
5. Apa yang diceritakan itu tidak boleh mendorongnya untuk memata-matai dan mencari-cari kesalahannya. Karena Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang mencari-cari kekurangan saudaranya sesama muslim, Allah pasti akan mencari-cari kekurangannya. Dan barangsiapa yang dicari-cari kesalahannya oleh Allah, pasti kesalahannya akan diberikan di depan umum, kendati ada di dalam rumahnya." (HR.Tirmidzi, 2032 )
6. Tidak meniru perbuatan si provokator dan tidak menceritakan provokasinya kepada orang lain.
Kita memohon kepada Allah agar berkenan memperbaiki hati dan perbuatan kita, menunjukkan kita ke jalan keselamatan dan melindungi kita dari kejahatan setiap pendengki dan pengadu domba. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik dzat yang dimintai. Dan Dialah dzat yang paling bisa diharapkan karuniaNya.

بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
Khutbah Kedua :
Amma ba’du :
Hadirin yang dimulyakan Allah, Penyakit Ghibah dan namimah bisa diobati melalui penguatan iman, pendidikan yang bagus, pergaulan yang baik, pengisian waktu luang dengan ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kebersihan hati, dan sibuk dengan sendiri sehingga tidak sempat mengurus aib orang lain.
Hendaknya orang-orang yang suka melakukan hal ini ingat akan masa depannya kelak di dalam kubur. Karena perbuatan ini termasuk salah satu penyebab datangnya siksa kubur dan penicu masuknya seseorang ke dalam api Neraka. Wal iyadzubillah ! Ia juga harus ingat nasibnya ketika kelak berdiri di hadapan Tuhan. Hendaknya ia menjaga lidahnya dan menyibukkannya dengan kebajikan, dzikir, dan bacaan-bacaan yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah melarang Sahabat-sahabatnya melaporkan ucapan atau perbuatan seseorang yang bisa menyakiti hati beliau. Abu Daud dan lain-lain meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :
“ Hendaknya tidak ada seorangpun yang menyampaikan sesuatu kepadaku tntang salah seorang Sahabatku. Karena sesungguhnya aku ingin menemui mereka dengan dada yang bersih.” (HR. Abu Daud, 4860 dan At-Tirmidzi,3896 )
Marilah kita meniru Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang pernah dikomentari oleh beliau dengan sabdannya : “Seorang ahli Surga akan datang kepada kalian, sekarang juga.” Padahal orang itu tidak banyak melaksanakan puasa maupun shalat. Hanya, seperti yang disampaikannya kepada Abdullah bin Amr bin Ash Radiyallahu ‘anhu : “Hanya, aku pernah memendam niat untuk menipu seorang muslim. Dan aku tidak pernah merasa iri kepada siapa pun yang mendapatkan anugerah dari Allah.” Lalu Abdullah Radiyallahu ‘anhu berkata: “Inilah yang membuatmu sampai pada derajat itu.” Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang". (QS.Al-Hasyr :10)
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Blognya Ikhwan All Rights Reserved

Design by Dzignine